Ok... langsung ajaa kita lihat yuuu.... !
A. Pemantulan Cahaya
PEMANTULAN cahaya dapat terjadi karena cahaya mengenai suatu benda yang tidak dapat ditembus oleh cahaya.
Benda yang dapat memantulkan hampir seluruh cahaya yang datang kepada nya dinamakan cermin. Secara umum cermin dibedakan menjadi dua macam, yaitu cermin datar dan cermin speris (lengkung).
Cermin Datar :
Hukum Pemantulan Cahaya dari Snellius
1.Sinar datang garis normal dan sinar pantul terletak pada satu bidang datar.
2.Besar sudut datang (i) sama dengan sudut pantul (r)
Bayangan yang dihasilkan oleh cermin datar akan bersifat maya, tegak dan sama besar
Cermin Lengkung ( CERMIN CEKUNG dan CERMIN CEMBUNG )
Untuk CERMIN CEKUNG dan CERMIN CEMBUNG berlaku rumus sbb :
PEMANTULAN cahaya dapat terjadi karena cahaya mengenai suatu benda yang tidak dapat ditembus oleh cahaya.
Benda yang dapat memantulkan hampir seluruh cahaya yang datang kepada nya dinamakan cermin. Secara umum cermin dibedakan menjadi dua macam, yaitu cermin datar dan cermin speris (lengkung).
Cermin Datar :
Hukum Pemantulan Cahaya dari Snellius
1.Sinar datang garis normal dan sinar pantul terletak pada satu bidang datar.
2.Besar sudut datang (i) sama dengan sudut pantul (r)
Bayangan yang dihasilkan oleh cermin datar akan bersifat maya, tegak dan sama besar
Cermin Lengkung ( CERMIN CEKUNG dan CERMIN CEMBUNG )
Untuk CERMIN CEKUNG dan CERMIN CEMBUNG berlaku rumus sbb :
Kalo mo lihat Pembiasan disini.
B.Pembiasan
PEMBIASAN adalah peristiwa pembelokan arah rambatan cahaya yaitu ketika cahaya melewati batas dua medium yang berbeda kerapatannya.
Hukum Pebiasan Cahaya dari Snellius :
1.Sinar datang garis normal dan sinar bias terletak pada satu bidang datar.
2.Hasil perbandingan antara sinus sudut datang dengan sinus sudut bias merupakan sebuah bilangn konstan (indek bias).
Catatan :
jika sinar datang dari medium kurang rapat menuju ke medium yang lebih rapat maka sinar biasnya akan mendekati garis normal (Gbr.1)
Jika sinar datang dari medium yang lebih rapat menuju ke medium yang kurang rapat maka sinar biasnya akan menjauhi garis normal (Gbr.2)
1.Pembiasan oleh kaca Planparalel
2.Pembiasan oleh kaca Prisma
3. Pembiasan oleh permukaan lengkung
4. Pembiasan oleh lensa
LENSA adalah benda bening yang dibatasi oleh dua permukaan. Pembiasan oleh lensa dapat terjadi karena kerapatan lensa tidak sama dengan kerapatan udara ataupun air. Pada saat cahaya yang datang dari udara memasuki lensa maka cahaya tersebut akan dibiaskan.
Lensa dibedakan menjadi beberapa macam seperti lensa cembung dan lensa cekung.
Untuk mempermudah dalam menggambarkan jalannya sinar ketika terjadi pembiasan oleh lensa, maka jalannya sinar digambarkan dengan sinar-sinar istimewa sbb:
Untuk Semua Lensa berlaku Rimus :
PEMBIASAN adalah peristiwa pembelokan arah rambatan cahaya yaitu ketika cahaya melewati batas dua medium yang berbeda kerapatannya.
Hukum Pebiasan Cahaya dari Snellius :
1.Sinar datang garis normal dan sinar bias terletak pada satu bidang datar.
2.Hasil perbandingan antara sinus sudut datang dengan sinus sudut bias merupakan sebuah bilangn konstan (indek bias).
Catatan :
jika sinar datang dari medium kurang rapat menuju ke medium yang lebih rapat maka sinar biasnya akan mendekati garis normal (Gbr.1)
Jika sinar datang dari medium yang lebih rapat menuju ke medium yang kurang rapat maka sinar biasnya akan menjauhi garis normal (Gbr.2)
1.Pembiasan oleh kaca Planparalel
2.Pembiasan oleh kaca Prisma
3. Pembiasan oleh permukaan lengkung
4. Pembiasan oleh lensa
LENSA adalah benda bening yang dibatasi oleh dua permukaan. Pembiasan oleh lensa dapat terjadi karena kerapatan lensa tidak sama dengan kerapatan udara ataupun air. Pada saat cahaya yang datang dari udara memasuki lensa maka cahaya tersebut akan dibiaskan.
Lensa dibedakan menjadi beberapa macam seperti lensa cembung dan lensa cekung.
Untuk mempermudah dalam menggambarkan jalannya sinar ketika terjadi pembiasan oleh lensa, maka jalannya sinar digambarkan dengan sinar-sinar istimewa sbb:
Untuk Semua Lensa berlaku Rimus :
Kalo mo lihat Interferensi lihat disini
C. Interferensi cahaya
Pada peristiwa interferensi dua sinar yang memiliki fase sama, akan terjadi penguatan (terang) jika selisih lintasan dari kedua berkas cahaya sama dengan 0, 1, 2 .... atau berupa kelipatan bilangan asli. Dan terjadi pelemahan (gelap) jika selisih lintasan dari kedua sinar sama dengan , , , , ....... atau dikalikan bilangan ganjil.
Interferensi cahaya pada celah ganda :
Akan terjadi penguatan jika :
ΔS = kλ atau
d Sin α = nλ
Akan terjadi pelemahan jika :
ΔS = (2k - 1) atau
d Sin α = (2k - 1)
Interferensi cahaya pada celah tunggal
Akan terjadi penguatan jika :
ΔS = (2k - 1) atau
d Sin α = (2k - 1)
Akan terjadi pelemahan jika :
ΔS = kλ atau
d Sin α = kλ
Interferensi cahaya oleh kisi difraksi
Akan terjadi penguatan (terang) jika :
d Sin α = kλ
Catatan : d = 1 / N
Pada peristiwa interferensi dua sinar yang memiliki fase sama, akan terjadi penguatan (terang) jika selisih lintasan dari kedua berkas cahaya sama dengan 0, 1, 2 .... atau berupa kelipatan bilangan asli. Dan terjadi pelemahan (gelap) jika selisih lintasan dari kedua sinar sama dengan , , , , ....... atau dikalikan bilangan ganjil.
Interferensi cahaya pada celah ganda :
Akan terjadi penguatan jika :
ΔS = kλ atau
d Sin α = nλ
Akan terjadi pelemahan jika :
ΔS = (2k - 1) atau
d Sin α = (2k - 1)
Interferensi cahaya pada celah tunggal
Akan terjadi penguatan jika :
ΔS = (2k - 1) atau
d Sin α = (2k - 1)
Akan terjadi pelemahan jika :
ΔS = kλ atau
d Sin α = kλ
Interferensi cahaya oleh kisi difraksi
Akan terjadi penguatan (terang) jika :
d Sin α = kλ
Catatan : d = 1 / N
1 komentar:
Kiyowo
Posting Komentar