SELAMAT DATANG

بِسْــــــــــــــــــــــمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
اَشَلَامُعَلَيْكُمْ وَرَحْمةُالله وَبَرَكَتُهٌ

CEK NISN

MAU CEK NISN KAMU ?
Silahkan Klik pada tulisan CEK NISN di bawah ini !
CEK NISN

Selasa, 09 November 2010

VEKTOR

Materi Pelajaran : Besaran Vektor
Oleh : Asep Suratman
Mengingangat pentingnya besaran vektor dalam mempelajari fisika, maka pada kesempatan ini saya ingin berbagi sedikit tentang teori vektor dalam fisika, khususnya untuk anak SMA yang ingin belajar vektor agar lebih paham lagi.
Berikut ini adalah sedikit pembahasan tentang vektor !


BESARAN VEKTOR
A. Menggabungkan atau menjumlahkan Vektor
1. Menggunakan metode grafis (Gambar)
2. Menggunakan metode analitis (Perhitungan)


Dalam menggabungkan vektor secara grafis dapat dilakukan seperti contoh berilut
a. Menggunakan aturan poligon (sudut banyak)
Yaitu dengan cara menghubungkan vektor yang dijumlahkan secara berurutan sesuai besar dan arahnya, kemudian menghubungkan titik awal dan akhirnya sehingga terbentuklah vektor resultannya, seperti contoh dibawah ini.


b. Menggunakan aturan jajaran genjang
Yaitu menggambarkan kedua vektor dari titik awal yang sama, kemudian gambarlah garis sejajar vektor dari masing ujung vektor yang digabung sehingga diperoleh titik temu, setelah itu hubungkan titik awal sampai titik temu kedua garis diatas seperti pada contoh di bawah, maka itulah vektor resultan dari keduanya.


Untuk menggabungkan vektor secara analitis atau perhitungan dapat dilakukan dengan mengikuti aturan sbb :
a. Jika arah vektor yang digabungkan sama maka resultan vektor dapat dihitung dengan menjumlahkan kedua vektor tersebut, atau dihitung dengan rumus :


b. Jika arah vektor yang digabungkan berlawanan, maka resultan vektor dapat dihitung dengan mengurangkan atau menghitung selisih keduanya, Bisa juga dihitung dengan rumus :


c. Jika arah vektor yang digabungkan tidak searah atau tidak berlawanan arah  disebut mengapit sudut, dan Resultannya dapat dihitung dengan menggunakan rumus :






B. Menguraikan vektor
Sebuah vektor dapat juga diuraikan menjadi dua vektor baru, hasil penguraian ini biasanya disebut komponen vektor.
Dibawah adalah contoh gambar vektor P yang diuraikan menjadi (Px) dan (Py)






C. Perkalian vektor
Perkalian vektor terdiri dari :
a. Perkalian vektor dengan vektor hasilnya bukan vektor (dot product)
Perkalian dot Product dapat dihitung dengan rumus :

b. Perkalian vektor dengan vektor hasilnya juga vektor (Kros product)
Perkalian Kros product dapat dihitung dengan rumus :

c. Perkalian vektor dengan bilangan skalar
Perkalian vektor dengan skalar dihitung dengan rumus :

4 komentar:

Expo Lowongan Kerja mengatakan...

Staff MISMakasih bgt bro info nya, sangat bermanfaat buat saya. hehe
Jangan Lupa mampir ke blog EXPO Lowongan Kerja Terbaru ane ya Lowongan Kerja BANK

asep suratman mengatakan...

@EXPO CPNS BUMN :
Terima Kasih untuk kunjungannnya ke blog sederhana ku ini
Saya juga sudah melihat web anda ! bagus sekali dan sangat membantu !

Erika KarienzFarienz mengatakan...

Thanks! Saya jadi lebih mudah mengerjakan tugas fisika^_^

asep suratman mengatakan...

@ Erika KarienzFarienz : Senang sekali kalo Blog ini bisa berguna dan membatu anda, terima kasih juga sudah mau berkunjung Di Blog saya !

Pengikut

FISIKA GERAK LURUS